Kata Kata Sungkem Bahasa Jawa untuk Lebaran Idhul Fitri

Kata Kata Sungkem Bahasa Jawa Lebaran Idhul Fitri | Sungkem Meminta Maaf Lebaran | Contoh Sungkem Bahasa Jawa Halus dan Artinya | Kalimat Sungkem Adat Jawa
Kata Kata Sungkem Bahasa Jawa Lebaran Idhul Fitri | Sungkem Meminta Maaf Lebaran | Contoh Sungkem Bahasa Jawa Halus dan Artinya | Kalimat Sungkem Adat Jawa - Bagi orang jawa saat lebaran adalah moment tepat untuk melakuka sungkem atau dikenal dengan istilah meminta maaf. Tata cara sederhana sungkem sendiri biasanya sambil duduk, dan mereka yang lebih muda akan mencium tangan saudara yang lebih tua. Tidak cukup disitu saja, mereka atau saudara yang lebih muda akan mengucapkan beberapa kata kata dalam bentuk bahasa jawa halus atau kromo ingil. 

Bagi orang jawa, lebaran kurang pas jika tidak disertai dengan adanya tradisi sungkeman. Biasanya, mereka yang lebih muda akan berjalan atau berkeliling kerumah saudara yang lebih tua atau yang dituakan. Setelah selesai melakukan sungkeman, biasanya disusul dengan acara makan bersama dengan lauk pauk yang spesial di hari lebaran. Salah satunya adalah ketupat dengan opor ayam atau opor bebek. Dan tentunya akan berbeda-beda di berbagai daerah masing-masing di Indonesia. Namun, setidaknya tata cara lebaran idhul fitri memang tidak lepas dari saling maaf memaafkan. Namun, setiap daerah dan wilayah memiliki nama dan tradisi masing-masing.

Kata Kata Sungkem Bahasa Jawa untuk Lebaran Idhul Fitri

Nah, bagi kalian yang mungkin sedang berada didaerah jawa, bukan asli orang jawa dan mungkin kurang lancar dalam berbahasa jawa khususnya jawa halus. Kalian tidak usah bingung harus mengucapkan kata kata apa untuk melakukan tradisi sungkeman di daerah jawa. Berikut ini kami hadirkan kumpulan kata kata sungkeman jawa halus untuk kalian. 

Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kalepatan kulo, lampah kulo setindak, paben kulo sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kulo nyuwun pangapunten mugi lineburo ing dinten riyoyo puniko. 

Ngaturaken sembah pangabekti kawulo. Sepinten kalepatan kulo ingkang mboten angsal idining sarak, dalem nyuwun pangapunten. Mugi lineburo ing dinten riyoyo puniko.

Kulo sowan wonten ing ngarsanipun Bapak/Ibu. Sepisan, nyaos sembah pangabekti mugi katur ing ngersanipun Bapak/Ibu. Ongko kalih, mbok bilih wonten klenta-klentunipun atur kulo saklimah, tuwin lampah kulo satindak ingkah kulo jarang lan mboten ndadosaken sarjuning panggalih. Mugi Bapak/Ibu kerso maringi agunging samudro pangaksami. Kulo suwun kaleburna ing dinten riyadi puniko lan ingkang putra nyuwun berkah soho pangestu.

Kepareng matur simbah sepisan kula sowan mriki mboten sanes badhe silaturahmi, kaping pindhonipun ngaturaken sugeng riyadi, sedaya lepat kula nyuwun agunging pangapura, ingkang kula sengaja menapa mboten dipun sengaja mugi-mugi saged dipun lebur ing dinten riyadi menika, amin.

Ngaturaken sugeng riyadi, nyuwun agunging pangapunten sedoyo kalepatan dumatheng (bapak/ibu dll....) mugi kerso dipun pangapunten sedoyo dosa kulo meniko

Jawa memang sangat kental dengan adat dan tradisi yang di lahirkan secara turun temurun oleh nenek moyang. Dan tradisi tersebut terus dijaga dan dilestarikan hingga kini. Namun, karena berkembangnya tekhnologi dan zaman, banyak anak muda yang nyatanya lupa dan kurang faham dengan tradisi leluluhur tersebut. Dan pada dasarnya karena mereka tidak mengenal dan disibukkan dengan kegiatan dan pekerjaan yang membuat mereka jauh akan tradisi tersebut. Sehingga wajar saja jika sebagian anak muda zaman sekarang yang tidak mengenal dan lupa akan hal tersebut.

Jangan Lewatkan :

Salah satu cara terpenting sungkeman adalah harus di lakukan sambil menunduk dan duduk. Usahakan sambil mencium tangan orang yang dituju (biasanya mereka yang lebih tua) dan diiringi sambil mengucapkan kalimat sungkem diatas. Setelah selesai mengucapkan kalimat diatas, biasanya orang yang dituju (mereka yang lebih tua) akan mengucapkan jawaban dari sungkem tersebut.